Penantian dan Kenangan


Penantian dan Kenangan


Membanggakan diri sendiri memang bukan lah yang baik. Membanggakan diri sendiri di depan orang sama saja dengan menyombongkan diri sendiri pada orang tersebut. Namun sering kali kita selalu melakukan hal tersebut , entah itu di sengaja maupun tidak. Alasan yang kita gunakan pun bermacam-macam dan bervariasi. Namun apa manfaat dari semua itu?

Jika dahulu di masa kecil, dengan polos nya kita akn membanggakan apa yang kita miliki hingga suatu rasa puas itu muncul karena orang lain tidak memiliki atau tidak dapat seperti kita. Ilmu teori memang mengajarkan bahwa sebaik nya semakin kita berisi kita semakin menunduk. Jadi semakin kita memiliki banyak keahlian yang tidak di miliki orang lain maka sebaik nya kita semakin rendah hati tidak berusaha untuk menyombongkan diri sendiri.


Tidak jelas dan gatau juga untuk apa serta mengapa atau pun apa tujuan ku saat ini. Menulis tiada artinya sekarang, namun langkah jari tangan ini tidak kunjung berhenti untuk menuangkan apa yang ada dalam fikiran ku saat ini. Kadang sore yang berganti malam itu pun tidak dapat di percaya. jadi untuk apa semua ini ada?

Kebimbangan, kegelisahan,kerisauan. Semua mnjadi satu dalam satu perasaan yang saat ini sedang di rasakan. Jika dahulu masih dapat merasakan nyaman dengan beruang yang pada masa lalu itu, sekarang tidak dapat lagi air bersandar pada punggung beruang hanya untuk mencari semua kenyamanan itu.

Teringat akan perjalanan sebelum nya yang membuat air merasa sedikit nyaman dengan beruang. Saat air mulai berani untuk melingkarkan tangan nya pada punggung beruang, saat air mulai merapatkan badan nya pada punggung beruang, saat air memeluk beruang dari belakang kemudi sepeda motor, dan saat air mulai merasa cemas atau takut sehingga air menyembunyikan dirinya di balik punggung beruang yang hangat. Ingin air kembali pada masa itu, tapi angin tahu semua itu tiada artinya lagi.

Ingin aku bertanya pada bulan dan bintang saat aku memandang indah nya langit malam , saat aku memandang indahnya bentuk bulan, saat aku memandang angkasa yang sedang berwarna hitam . Ingin aku menanyakan banyak hal pada mereka lalu menanti jawaban dari mereka yang akan Tuhan berikan melalui mereka. Ingin aku melakukan semua itu , tapi. mungkinkah?

Dengan mata yang mulai terkantuk-kantuk serta lelah, tangan serta jari ini masih ingin terus untuk mengetikkan kata-kata yang tak jelas dan tak berarti. Mengapa?Semua karena dia , dia hujan bumi yang aku nanti.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Penantian dan Kenangan

  • Semangat Baru :)Semangat Baru :)Musim hujan mulai datang ke kota ku hampir setiap hari. Musim hujan mulai memberikan warna yang berbeda pada setiap lembaran yang ada dalam buku harian k ...
  • Waiting New :)Waiting New :)Banyak hal yang sederhana kini hadir ikut mengisi setiap lembar kehidupan entah dalam bentuk digital maupun secara langsung (nyata) . Karena begitu banyak ...
  • Merenung LagiMerenung Lagi Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ...
  • Bukan Arjuna Ku Tapi Kesatriaku Bukan Arjuna Ku Tapi Kesatriaku Arjuna.. Dulu kubermimpi memiliki Arjuna. Arjuna yang gagah, Arjuna yang tampan, Arjuna yang memiliki segalanya. Arjuna, Arjuna .. ...
  • Memahami itu SULITMemahami itu SULITTidak ada yang aku harap kan dan tidak ada yang aku inginkan .Semua masih menimbulkan bekas yang masih dapat aku rasakan hingga saat ini. Semua terlalu ...

0 komentar:

Post a Comment