Takakura


Makalah Takakura

Oleh :
1.      Amien Natus Salma    (01)
2.      Lucky Adi Wiyono     (21)
3.      Moh. Arif Setiawan    (24)
4.      Puput Sampurnia .P    (28)
5.      Putri Firdaus .D          (29)




Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kediri
UPTD SMA Negeri 2 Pare
Tahun 2014



BAB I


1.      Pendahuluan
a.       Latar belakang
Sampah masih menjadi masalah hampir di semua kota di Indonesia. Mulai dari kota kecil sampai kota metropolitan sekalipun. Sampah dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan lingkungan, bila sampah tidak dikelola dengan baik. Umumnya sampah tersebut terdiri dari 60% sampah organik dan 40% sampah anorganik. Berbagai alternatif penyelesaian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah adalah dengan mengubah sampah organik menjadi kompos. Proses pengolahan sampah dapat dilakukan dalam skala kecil atau rumah tangga dengan menggunakan keranjang Takakura. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos.
b.      Rumusan Masalah
1.       Apa sajakah alat dan bahan yang digunakan untuk membuat keranjang Takakura?
2.      Bagaimana cara membuat keranjang Takakura?
3.      Apa sajakah keuntungan dari keranjang Takakura?
c.       Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa sajakah alat dan bahan yang digunakan untuk membuat keranjang Takakura.
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara membuat keranjang Takakura.
3.      Untuk mengetahui apa sajakah keuntungan dari keranjang Takakura.
d.      Manfaat
1.      Untuk memaksimalkan pengolahan sampah yang ada di sekitar kita.
2.      Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenai pengolahan sampah di sekitar kita menggunakan metode Takakura.













                           BAB II    

1. Alat dan Bahan
1.      Sekam Secukupnya
2.      Pupuk ampas tebu Secukupnya
3.      Mikroorganisme cair Secukupnya
4.      Kompos 8 Kg
5.      Sampah organik 2 KK
6.      Keranjang plastik 2 unit
7.      Jarum jahit 2 Buah
8.      Benang nilon 1 Roll
9.      Jaring 1 Meter
10.  Gunting 1 Buah
11.  Kertas kardus Secukupnya
12.  Termometer 2 buah
13.  Kain stocking 0,5 meter
14.  Sprayer 1 unit
15.  Bak plastik 2 buah
16.  Air PDAM Sesuai kebutuhan
Garu kecil 1 buah

2.      Cara Kerja
1.      Siapkan bak dan isi dengan sekam secukupnya, lalu ambil mikroorganisme cair, tuangkan ke dalam sprayer.
2. Semprotkan mikroorganisme cair dengan menggunakan sprayer secara merata dengan sesekali mengaduk sekam dengan tangan.
3. Gunting jaring untuk membuat dua kantong sesuai ukuran alas dan bagian atas keranjang dengan cara menjahit bagian tepi jaring.
4. Setelah jaring berbentuk kantong, isi masing-masing kantong jaring dengan sekam secukupnya lalu jahit hingga menyerupai bantal;
5. Ambil kardus dan potong dengan menggunakan gunting sesuai ukuran sekeliling keranjang lalu tempelkam potongan kardus tadi di sekeliling bagian dalam keranjang.
6. Setelah bagian dalam keranjang terlapisi kardus, letakkan bantal sekam pada alas keranjang.
7. Semprot Microorganisme cair pada permuakaan luar dalam kardus dan bantal sekam dengan menggunakan sprayer hingga basah merata.
8. Siapkan bak lalu isi dengan kompos dan pupuk ampas tebu lalu aduk hingga merata.
9. Masukkan campuran kompos dan pupuk ampas tebu ke dalam keranjang yang sudah terlapisi kardus
10. Masukkan sampah organik segar yang sebelumnya telah dicacah terlebih dahulu, sesekali menekan sampah dengan cetok hingga sanpah berada di tengah-tengah campuran pupuk kompos dan pupuk ampas tebu;
11. Masukkan termometer sebagai alat pengukur suhu pada saat proses pengomposan.
12. Lapisi permukaan atas dengan menggunakan bantal sekam yang sudah disemprot dengan Mikroorganisme cair.
13. Setelah terlapisi dengan bental sekam, tutup bagian mulut keranjang dengan menggunakan kain stocking agar serangga kecil tidak masuk.
14. Setelah keranjang tertutup kain stocking, ambil penutup dari keranjang tersebut lalu tutup dan tekan hingga rapat dan kuat.


Catatan :
a) Pilih kain stocking yang berpori dan bahan yang awet sehingga tidak mengganggu respirasi.
b) Usahakan sampah organik masih segar dan dalam kondisi tercacah.
c) Sebaiknya sampah organik segar yang diisi setiap hari, usahakan sampah ditekan dengan cetok sampai sampah timbunan baru tidak terlihat.
d) Ganti kardus yang menjadi lapisan dalam keranjang setelah 3-6 bulan atau ketika hancur.
e) Cuci kain penutup jika dirasa kotor.
f) Bila Keranjang penuh maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan dimatangkan di taman/kebun kita yang terlindungi dari sinar matahari selama kurang lebih 2 minggu untuk kemudian dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
g) Keranjang Takakura dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Keranjang ini dipatenkan Pusdakota Ubaya untuk menjaga kemungkinan komersialisasi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan diri.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Takakura

0 komentar:

Post a Comment